33. [Resensi] Breakeven

“Kamu tahu pendulum? tanyanya kemudian. “Istilah untuk sistem gaya ayunan beban yang digantung pada titik kesetimbangan statis.” (P.44)

pendulum
edited by me. source from here

Dialah William Hakim, si maniak Fisika, yang dikabarkan meninggal dalam sebuah eksekusi atas suatu kejadian setahun lalu. Setidaknya itulah yang Karla percayai selama ini. Sampai ketika ada dua orang yang berpakaian seperti sales datang mengetuk pintu rumahnya serta menanyainya tentang Will.

“William sudah meninggal.”

Kalian yang membunuhnya.

You all killed him when he was already dying. When he already plead guilty, and asked for forgiveness. (P. 10)

Dua orang tersebut adalah agen federal yang ditugaskan untuk mencari William Hakim dan temannya yang bernama, Chester Winston. Karla tidak mengenal nama terakhir yang disebutkan agen federal tersebut, tapi rasa penasarannya semakin menguat setelah mendengar fakta bahwa William Hakim tidak dieksekusi pada hari itu. Dia kabur. Mereka melarikan diri.

Boston.

Di sanalah Karla berada untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada William. Membawa serta barang-barang peninggalan Will yang diberikan padanya – kotak rubik, sweater biru MIT, buku catatan, gambar-gambar dan alat-alat tulis Will, Karla mulai menapak tilasi jejaknya melalui cerita yang dinarasikan oleh Nicholas Hakim – Kakak Will. Karla tidak percaya begitu saja dengan informasi yang diberikan oleh Nicholas, dia merasa ada sesuatu yang ditutupi dan itu membuatnya semakin ingin memecahkan ‘teka-teki’ tentang Will. Apa yang sebenarnya terjadi pada Will? Benarkah dia masih hidup? Jika dia masih hidup, mengapa barang-barang peninggalan Will diberikan padanya? Lalu apakah Nicholas jujur dengan semua ceritanya soal Will?

“Jenazah itu terlihat sungguh-sungguh seperti Will?”

I know it was brother, K” (P.44)

*****

Ada baiknya sebelum membaca novel setebal 289 halaman ini, telah menyelesaikan terlebih dahulu pendahulunya, yakni novel berjudul Forgiven yang rilis perdana di tahun 2010. Bukan mengapa, agar tidak terlalu bingung peristiwa apakah yang menyebabkan Will dieksekusi dan bagaimana ‘kenakalan’ yang dibuat oleh Will dan teman-temannya saat SMA dulu. Aku yang telah membaca Forgiven saja lupa dengan detail-detail itu, soalnya bacanya udah lama, dan kemarin itu kayaknya tidak menulis pesan kesan pasca membacanya, huhuhu…

Dalam Breakeven, kisah dituturkan dari sudut pandang Karla – teman setia William sejak SMA (kalau aku gak salah ingat, hehe) yang mengenal William dengan sangat baik. Lalu ada pula Nicholas Hakim – kakak kandung Will yang ‘dicintai’ hampir semua orang dengan segala sikap baik, cerdas dan juga wajahnya yang tampan. Dan tokoh sentral dalam novel ini yakni, William Hakim ; yang digambarkan sebagai seorang pemuda yang setia kawan dan tergila-gila dengan fisika. Dia cerdas dan agak ‘idealis’ menurutku. Dia memiliki dunianya sendiri, yang kadang berseberangan dengan aturan yang dinormakan dalam masyarakat. Dia tidak peduli pada hukum. Dia peduli pada keadilan.

Selain mereka, ada tokoh-tokoh penting lainnya yang turut berkontribusi membangun karakter tokoh utamanya seperti, Chester Winston dan tiga temannya yang lain, gadis berambut merah, Chiara dan tokoh lainnya.

Jika saja materi-materi yang berkenaan dengan Fisika diuraikan secara sederhana melalui novel, kurasa pada saat SMA dulu Fisika tidak akan menjadi pelajaran yang kuhindari setelah Kimia tentunya, hehe. Dalam Breakeven ditemukan istilah-istilah berkaitan dengan Fisika, semisal : Termodinamika, pendulum, dll.

images
edited by me. source here

Lalu ada pula pesan tersirat yang penulis sampaikan dalam dialog antar tokohnya tentang fenomena ‘stereotipe’ berkenaan SARA, yang masih sangat relevan hingga saat ini,

20190105_205749

20190105_210006

juga tentang kebiasaan merundung orang yang dianggap lemah hingga menimbulkan masalah mental aka semacam dendam pada orang yang dirundung tersebut.

black-tumblr-wallpaper-desktop-background-300x169
edited by me. source : here

Selanjutnya, aku tidak menduga akan berkaca-kaca saat memasuki lembar-lembar akhir dari novel ini. Saat jemari bergerak menggapai namun tak urung menggenggam. Saat kalimat itu diucapkan.

I Love You,….

20190105_200509

One thought on “33. [Resensi] Breakeven

  1. Halo ka! Sudah setahun sejak resensi bukunya ya. Saya pengen banget baca break even, tapi sayang saya tidak menemukan di toko buku. Apakah saya boleh beli buku yg kaka punya? Jika boleh, tolong jawab komen ini lewat email ya! Thanks!

    Like

Leave a comment